06 Agustus, 2016

Antisipasi keterlambatan jemaah haji, hotel cadangan disiapkan




















Keterlambatan penerbangan yang menyebabkan jemaah haji terlambat mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah tidak mengurangi kualitas dan kuantitas layanan yang diberikan kepada jemaah haji selama di Saudi Arabia. Namun untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, hotel cadangan berkapasitas 520 orang telah disiapkan.

"Kami telah menyiapkan satu hotel cadangan dengan kapasitas 520 orang," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Madinah Nurul Badruttamam saat ditemui tim Media Center Haji (MCH) di Bandara Madinah, Rabu (10/8) sore.

Menurutnya, kejadian keterlambatan penerbangan telah diantisipasi, dalam penyusunan jadwal pergerakan jemaah di tiga kota Madinah, Mekkah dan Jeddah, termasuk penyediaan hotel. Meskipun berpengaruh dalam penempatan di hotel, namun tidak akan mengganggu pelayanan yang akan diberikan kepada jemaah.

Selama tinggal 8 hari di Madinah, jemaah haji akan diberikan layanan melakukan ibadah salat wajib empat puluh waktu di Masjid Nabawi (ibadah arbain). Keterlambatan kedatangan jemaah berpengaruh pada terlambatnya jemaah masuk ke hotel. Hal itu berdampak pada mundurnya waktu keluar dari hotel.

Hal senada disampaikan Kasi Perumahan Daker Madinah, Endang Jumali bahwa mereka telah menyiapkan berbagai cara untuk mengantisipasi pergeseran penempatan hotel akibat keterlambatan penerbangan.

Pada kesempatan yang sama Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daker Madinah, Mustain menegaskan bahwa memperoleh layanan ibadah arbain adalah hak jemaah dan itu harus terpenuhi. "Tugas kita adalah melayani mereka," ujarnya.

Sampai hari kedua pemberangkatan jemaah haji, ada dua kloter yang mengalami keterlambatan cukup signifikan. Mereka adalah kloter UPG 1 dari embarkasi Makassar Sulawesi Selatan dan kloter PDG 2 dari embarkasi Padang, Sumatera Barat yang mengalami keterlambatan hingga tujuh jam dari jadwal semula.

0 komentar:

Posting Komentar